Yohanes Bosco
Santo Yohannes Bosco (Giovanni Melchiorre Bosco), atau lebih akrab dipanggil Don Bosco adalah seorang pendidik dan pastur. Ia mendirikan Kongregasi untuk melayani kaum muda yang bernama Serikat Salesian. Nama tersebut diambil atas Santo Fransiskus dari Sales, supaya mereka meneladani kebaikan hati dan kelemahlembutannya. Kini Kongregasi ini tersebar diseluruh dunia dan mengelola berbagai lembaga pendidikan khususnya dibidang ketrampilan.
Pengalaman hidupnya membuat dia bertekad untuk menjadi bapa, sahabat dan guru bagi anak-anak yang diasuhnya. Ia kehilangan ayahnya, kehilangan Luigi Comollo sahabat karibnya dan kehilangan Don Calosso yang menjadi gurunya. Karena itu selain dijuluki sebagai ‘Bapa Kaum Muda‘, Don Bosco juga dijuluki sebagai ‘Bapa, Guru dan Sahabat kaum muda’.
Masa Kecil
Santo Yohannes Bosco dilahirkan di desa Becchi dekat Castelnuovo, Turin – Italia pada tanggal 16 Agustus 1815. Ia adalah anak terkecil dari Francesco Bosco dan Margeret Occhiena. Ia memiliki dua saudara laki-laki yang lebih tua, yaitu Antonio dan Giuseppe Pada masa kelahirannya, penduduk wilayah pedesaan Piedmont sedang mengalami kekurangan dan kelaparan, sebagai akibat dari peperangan era Napoleon dan kekeringan yang melanda pada tahun 1817. Ayahnya meninggal waktu ia masih kecil, sehingga ia mengalami masa kecil yang prihatin.
Hidup dan Karya
Setelah menjadi Imam pada usia 26 tahun, Don Bosco banyak berkarya di bidang pendidikan kaum muda telantar di kotanya. Sejak masih muda, dia memang sering mengumpulkan anak-anak. Awal mula karya Don Bosco untuk anak telantar terjadi ketika suatu pagi ia menemukan seorang anak gelandangan. Don Bosco memberikan perhatian kepada anak tersebut sehingga dia merasa senang dan berjanji akan datang kembali. Beberapa hari kemudian, anak itu kembali membawa teman-teman gelandangan lain yang berpakaikan kumal, berwajah lesu, kelaparan, kurang sopan, dan kasar dalam bertutur kata. Don Bosco tetap menerima mereka dan lambat laun anak-anak itu bertambah jumlahnya. Sehinga terkumpullah ratusan anak muda setiap hari di kapel dan pada malam hari mereka menuntut ilmu di sekolah yang dibuka khusus untuk mereka.
Dengan pandangan praktis dan humoris, ia berhasil menjadi pendidik sejati yang tidak bertolak pada teori buku-buku, tetapi lebih kepada kebutuhan konkret karena mengerti jiwa kaum muda. Ia membimbing kaum muda dengan tegas tanpa kekerasan, yaitu dengan mengikut sertakan mereka dalam usaha saling mendidik.
Akhir Hidup Don Bosco
Karena keletihan dengan kerjanya yang tak kunjung habis, Don Bosco meninggal pada tanggal 31 Januari 1888 di Turin.